Metode Aplikasi Finishing - Wiping
Metode ini paling efektif digunakan untuk jenis bahan finishing politur. Sebagai metode finishing paling sederhana dan mudah, wiping cukup membutuhkan selembar kain katun (sebaiknya berwarna putih).
Media aplikasi harus telah diamplas halus dan tidak ada lubang yang terbuka. Biasanya aplikasi ini dilakukan setelah pewarnaan (apabila menghendaki terdapat warna pada benda kerja) atau setelah metode pencelupan.
Pada proses setelah pewarnaan, wiping dilakukan lebih untuk melapiskan bahan finishing sedikit demi sedikit sekaligus menampilkan ketajaman serat kayu. Jumlah pelapisan ini tidak ada standar, hanya lebih difokuskan pada hasil akhirnya. Semakin halus serat kayu, semakin cepat pula proses bisa diselesaikan.
Proses wiping yang lainnya adalah hanya sebagai proses lanjutan dari metode celup. Wiping pada proses ini lebih ditujukan untuk membersihkan larutan bahan finishing pada benda kerja setelah direndam sehingga bersih dan merata.
Temperatur Udara
Proses finishing dengan metode wiping untuk politur sebaiknya dilakukan pada saat cuaca panas dan kaya akan cahaya matahari sehingga proses penguapan bahan finishing bisa lebih cepat. Pada bahan politur hal ini akan membantu menambah tingkat kekilapan permukaan kayu yang difinishing.
Namun sebaliknya dengan wiping yang berfungis membersihkan larutan finishing setelah pencelupan. Sebaiknya tidak dilakukan langsung di bawah sinar matahari karena akan mempercepat pengeringan dan mempengaruhi efisiensi bahan baku finishing.
Kelebihan Wiping:
- Tidak membutuhkan peralatan kerja dengan teknologi tinggi yang berarti berbiaya rendah dibandingkan dengan metode yang lain.
- Mudah dan cepat karena bisa dilakukan oleh siapa saja tanpa membutuhkan tingkat kecakapan yang tinggi, Kalaupun diperlukan, pelatihan untuk mereka yang akan melakukan proses ini akan cukup singkat.
- Hasil akhir bernilai artistik tinggi.
- Membantu menghemat pemakaian bahan finishing oil (untuk wiping lanjutan) karena bahan finishing tidak terbuang percuma.
Kekurangan Wiping
- Pada sudut-sudut kecil benda kerja tidak bisa terjangkau dengan tangan sehingga biasanya akan terlihat tipis pada bagian tersebut.
- Sulit mendapatkan hasil akhir yang seragam karena pengaruh jumlah lapisan, suhu udara dan kecakapan/pengalaman aplikator.
- Pada bidang kerja yang lebar akan sulit mendapatkan hasil permukaan yang sama dan rata. Akan selalu terdapat 'gelombang' dari hasil goresan tangan.
- Dari aspek kesehatan dan lingkungan, metode ini sangat tidak baik bagi aplikator karena kontak langsung terhadap bahan finishing baik melalui pernafasan, kulit atau mata. Terutama apabila tidak menggunakan alat pelingung pribadi (sarung tangan, masker dll).
- Tidak cocok untuk digunakan pada produksi masal dengan batas waktu produksi yang terbatas.
Saat ini metode wiping sebagai proses lanjutan masih banyak digunakan di beberapa pabrik produsen furniture outdoor. Hal ini sesuai dengan jenis bahan finishing yang mereka gunakan, rata-rata masih menggunakan bahan oil yang menuntut proses wiping pada lapisan dasarnya.
0 komentar:
Posting Komentar